Monday, June 19, 2017

BILL SHANKLY

BILL SHANKLY
BILL SHANKLY

Pada musim 1953/1954 Liverpool terdegradasi ke divisi 2, sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959.
Shankly sendiri bukanlah seorang manager terkenal pada waktu itu dan sebagian fans dan media meragukan kemampuannya.
Shankly justru memulai dengan merevolusi skuad Liverpool besar-besaran, tidak kurang dari 24 pemain dia lepas dan merekrut pemain-pemain baru pilihannya.
dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan, yang tidak pernah di lakukan oleh pelatih2 sebelumnya.
Ruangan tersebut di namakan:
 (‘The Boot Room’).
Di ruangan tersebut Bill Shankly dan anggota ‘Boot Room’ lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC.
Dengan stadion dan fasilitas latihan yang kurang memadai, dan staff pemain yang buruk, juga lapangan untuk latihan di Melwood dalam keadaan yang memprihatinkan, rumputnya tumbuh terlalu tinggi, dan hanya mempunyai satu keran air.
Semua diperbaiki secara menyeluruh.

Dengan mengundang dan melatih para pemain ke Melwood bukannya ke Anfield. (Sejak saat itu Melwood menjadi tempat latihan Liverpool fc sampai saat ini).

Hal ini menciptakan atmosfer persahabatan dalam tim.
Di Melwood, Shankly memperkenalkan latihan kebugaran termasuk program diet, dan latihan skill, menggunakan gawang buatan yang dilukis pada sebuah tembok, kemudian dibagi menjadi delapan sisi yang kemudian dia meminta pemainnya untuk menembak tepat pada sasaran.
Untuk latihan bermain, Shankly memperkenalkan permainan lima-sisi yang menegaskan sepak bola berfikirnya – mengumpan dan bergerak, bermain simpel, sebuah keyakinan yang diperoleh dari pertandingan harian yang dilakukan oleh para penambang dari Glen buck.
Setelah latihan, tim akan kembali ke Anfield bersama untuk mandi, berganti pakaian, dan menyantap hidangan komunal.
Dengan cara ini Shankly dapat memastikan bahwa para pemainnya telah mendinginkan badan (warm down) secara benar dan menjaga para pemain bebas dari cedera.

Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73.
Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0.
Saat itu Liverpool di takuti & menjadi raja di Eropa.
Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly.
Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun.
Pemain dan Kopites berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja.
Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley.
Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Kopites di tribun The Kop dan selalu menyaksikan pertandingan Liverpool FC.

Untuk menghormati jasa sang pelatih tersukses Liverpool, di bangunlah Patung perunggu Bill Shankly.

Sunday, June 18, 2017

THE KOP PLEDGE

The Kop Pledge Janji Setia Kopites
Janji Setia Kopites

Adalah janji setia loyallitas para kopites.

Inilah isinya :

1. Always support the team, no matter how bad they are playing.
2. If the team is doing badly, cheereven louder as they need your support more.
3. If a player is struggling, sing his name louder and more often as he needs it.
4. If the opposition are the better side and perform well, appreciate itand give them the credit they aredue.

Artinya:
1. Selalu mendukung tim, tidak peduli seberapa buruk mereka bermain.
2. Jika tim sedang dalam permainan buruk, bersorak dengan sangat keras karna mereka membutuhkan dukungan Anda.
3. Jika seorang pemain berjuang, nyanyikan namanya lebih keras dan lebih sering karna ia membutuhkannya.
4. Jika lawan bermainan lebik baik, hargai mereka dengan cara memberi pujian kepada mereka.

YOU'LL NEVER WALK ALONE (YNWA)

Supporters Anthem of Liverpool FC / Lirik Lagu Fans Liverpool beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

You'll Never Walk Alone (YNWA)
YNWA

WHEN YOU WALK THROUGH A STROM
(Saat kau berjalan lalui badai)

HOLD YOUR HEAD UP HIGH
(Tegakkan kepalamu)

AND DON'T BE AFRAID OF THE DARK
(Dan jangan takut pada gelap)

AT THE END OF THE STORM, THERE'S A GOLDEN SKY
(Di akhir badai, ada langit keemasan)

AND THE SWEET, SILVER SONG OF A LARK
(Dan lagu bahtera perak yang indah)

WALK ON THROUGH THE WIND
(Teruslah berjalan lalui angin)

WALK ON THROUGH THE RAIN
(Teruslah berjalan lalui hujan)

THOUGH YOUR DREAMS BE TOSSED AND BLOWN
(Meski mimpi-mimpimu terombang-ambing)

WALK ON, WALK ON WITH HOPE IN YOUR HEART
(Teruslah berjalan dengan asa di hatimu)

AND YOU'LL NEVER WALK ALONE
(Tak kau takkan pernah berjalan seorang diri)

YOU'LL NEVER WALK ALONE
(Kau takkan pernah berjalan seorang diri)

WALK ON, WALK ON WITH HOPE IN YOUR HEART
(Teruslah berjalan dengan asa di hatimu)

AND YOU'LL NEVER WALK ALONE
(Tak kau takkan pernah berjalan seorang diri)

YOU'LL NEVER WALK ALONE
(Kau takkan pernah berjalan seorang diri)

Saturday, June 17, 2017

KOPITES ATAU LIVERPUDLIAN

Kopites atau Liverpudlian
KOPITES
Liverpool, sebuah kota di bagian barat laut Inggris.
Kota indah yang menyimpan sejarah budaya musik dan sepakbola yang mendunia.
Tempat lahirnya grup musik The Beatles dan klub sepakbola Liverpool Football Club (selanjutnya disingkat LFC).
Namun, kali ini kita tidak akan membahas sejarah The Beatles yang berhasil memengaruhi dunia dengan musik dan lagu yang diciptakannya.
Tapi, kita akan berbicara tentang pendukung LFC yang fanatik.
Pendukung sejati yang selalu mengiringi cerita kesuksesan dan kegagalan LFC yang selalu memberikan dukungannya saat kalah maupun menang.
Karena merekalah LFC menjadi berarti dan disegani.
Bagi Anda penggemar Liga Utama Inggris, istilah Kopites (baca: kopayts) tentu tak asing.
Ya, Kopites adalah sebutan untuk para pendukung fanatik LFC.
Kopites telah menjadi sebuah komunitas pendukung tim sepakbola yang berkembang pesat di seluruh dunia.
Lalu, dari manakah istilah Kopites ini muncul? Albert Shadrach, salah seorang member BIGREDS IOLSC (komunitas pendukung LFC di Indonesia yang diakui secara resmi oleh LFC) memberikan penjelasan yang dilansir dari grup facebook BIGREDS IOLSC regional Bandung.
Menurut Albert, penggunaan istilah Kopites bersumber dari The Kop atau The Spion Kop, salah satu tribun di stadion Anfield (markas LFC) yang begitu berisik nge-chant.
Nama The Kop sendiri berasal dari penghargaan terhadap prajurit korban Second Boer Waryang banyak menewaskan prajurit Inggris dari Kota Liverpool di sebuah bukit bernama Spion kop di Afrika Selatan.
Awalnya, istilah Kopites disematkan kepada orang-orang keturunan Scandinavia, terutama para buruh kapal Norwegia yang banyak berlabuh di Liverpool.
Mereka sangat khas dan cenderung menjadi suporter garis keras (fanatik dan di luar kebiasaan) dalam mendukung sebuah tim sepakbola.
Seiring perjalanan waktu, LFC menjadi tim yang sangat menarik untuk disimak.
Sehingga penduduk kota Liverpool mulai larut dan melebur dalam suasana mendukung LFC seperti yang ditunjukkan para buruh kapal Norwegia.
Dari sinilah mereka mulai menyematkan istilah Kopites ke dalam diri mereka.
Sebutan Kopites sendiri dalam sejarahnya hanya disematkan bagi pendukung LFC yang merupakan penduduk asli kota Liverpool.
Selain penduduk kota Liverpool, mereka menyebutnya dengan istilah Wools.
Istilah ini mengandung sindiran, karena para Wools hanya mampu mendukung LFC dari layar kaca tanpa bisa datang langsung ke stadion.
Namun, seiring dikenalnya LFC di seluruh dunia, pemakaian kata Kopites telah digunakan juga oleh pendukung LFC yang bukan penduduk asli kota Liverpool.
Ada hal yang menarik mengenai penyebutan pendukung LFC di Indonesia.
Para pendukung LFC ini sering menamai diri mereka dengan Liverpudlian ketimbang Kopites. Padahal jika menilik kepada arti sebenarnya, Liverpudlian adalah sebutan untuk penduduk asli kota Liverpool.
Tidak ada penjelasan yang kongkret mengaitkan istilah Liverpudlian kepada seorang pendukung klub sepakbola. Indonesia sendiri menjadi satu-satunya negara yang menjadikan Liverpudlian sebagai nama pendukung LFC.
Ini berawal dari lirik pada sebuah chant yang dikumandangkan Kopites berjudul “Poor Scouser Tommy”, di sana terdapat lirik“Oh, I am a Liverpudlian.
And I come from The Spion Kop”.
Akibat keterbatasan informasi, terutama pada era 70-an dan awal 80-an, para pendukung LFC di Indonesia yang hanya mampu mendapatkan informasi sepakbola luar negeri dari TVRI (Televisi Republik Indonesia) menyerap kata Liverpudlian pada penggalan lirik di atas untuk menunjukkan diri sebagai pendukung LFC.
Kata Liverpudlian sendiri lebih mudah dihafal karena memiliki susunan huruf mendekati kata Liverpool ketimbang kata Kopites.
Sehingga menyebabkan kesalah pahaman penyebutan yang menyebar begitu cepat.

Kopites atau Liverpudlian
KOPITES
Jadi jika Anda pendukung LFC dan suatu hari berkesempatan menonton langsung di Anfield, maka jangan menyebut diri anda seorang Liverpudlian pada warga lokal.
Niscaya mereka akan menertawakan dan meminta Anda untuk menunjukkan kartu tanda penduduk Kota Liverpool.
Tapi perkenalkanlah diri Anda sebagai seorang Kopites, walau mereka tetap menganggapnya sebagai seorang Wools.

#LIVERPOOL

PLAKAT THIS IS ANFIELD

This is Anfield
This Is Anfield

Para pemain Liverpool dan lawan mainnya juga akan keluar dari lorong yang terdapat persis dibawah tribun Main Kop.
Tepat di atas tangga lorong tersebut terdapat plakat bertuliskan
"THIS IS ANFIELD".
Plakat tersebut memiliki tujuan yaitu yang pertama, adalah untuk mengintimidasi lawan dan yang kedua adalah sebagai keberuntungan bagi para pemain Liverpool dan pelatih yang menyentuhnya.
Uniknya sampai saat ini tradisi menyentuh plakat tersebut masih berlangsung.
Sebagai stadion bertaraf internasional, Anfield sangat a ware terhadap penonton, terutama bagi para penonton yang berkebutuhan khusus.

SEJARAH LIVERPOOL FC


Pendiri Liverpool Fc
Pendiri Liverpool Fc
Nama lengkap Liverpool Football Club Julukan The Reds Di dirikan 3 Juni 1892.
Nama Stadion liverpool adalah Anfield.
Pada tanggal 15 Maret 1892 sebagai akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Houlding sebagai Presiden Klub yang juga pemilik stadion Anfield.
Sebelumnya pada tahun 1891 John Houlding, sebagai penyewa dari Stadion Anfield, membeli tanah tersebut secara langsung dan mengusulkan meningkatkan harga sewa dari £ 100 sampai £ 250 per tahun.
Everton yang telah bermain di Anfield selama tujuh tahun, menolaknya dan terjadi perseteruan.
Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Houlding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool sampai sekarang.
Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic.
Namun Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menolak mengakui ada dua tim bernama Everton.
John Houlding akhirnya memilih nama Liverpool fc sebagai nama baru, dan akhirnya pada tanggal 03 juni 1892 perubahan nama resmi Liverpool Fc tersebut diumumkan melalui sertifikat.

Sertifikat Liverpool Fc
Sertifikat Liverpool Fc

Dan Liverpool menjelma menjadi kekuatan serius di kompetisi sepak bola Inggris.
Mengawali debutnya sebagai klub sepak bola profesional Liverpool bermain di Liga Lancashire dan berhasil menjadi juara sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris (sekarang bernama Football League Championship) pada musim 1893-94.
Pada musim pertamanya di Divisi II, Liverpool langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I (sekarang bernama Liga Primer Inggris).
Liverpool tidak menunggu lama untuk menjadi juara liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (1900-01), Liverpool sukses menjuarai Divisi I dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian.

Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai The Reds) adalah sebuah klub sepak bola asal Inggris yang berbasis di Kota Liverpool.

Klub ini telah bermain di Stadion Anfield sejak pembentukannya yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.
Periode paling sukses dalam sejarah Liverpool adalah pada tahun1970-an dan1980-an ketika Bill Shankly dan Bob Paisley memimpin klub dengan sebelas gelar liga dan tujuh piala Eropa.
Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub tetangganya Everton dan juga dengan Manchester United.
Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama Derby Merseyside.
Liverpool di kenal memiliki seporter yang sangat fanatik, yang berada di seluruh dunia.
Mereka dijuluki The Kop.
Lagu kebangsaan Liverpool adalah
"You'll Never Walk Alone".

LAMBANG CLUB
Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950.
Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC.
Lambang Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955/56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern.
Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval.
Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3.
Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat.
Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC.
Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'.
Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'.
Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough.
Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini.

Lambang Liverpool Fc
LIVERPOOL FC

BILL SHANKLY

BILL SHANKLY Pada musim 1953/1954 Liverpool terdegradasi ke divisi 2, sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan ...